Menentukan Harga Pokok Penjualan – Saat seseorang baru mulai usaha, biasanya mereka akan memulainya dengan membuat sebuah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tak banyak pemilik UMKM yang mengelola bisnis selayaknya pebisnis secara profesional. Termasuk dalam menentukan harga pokok penjualan (HPP) bagi UMKM yang tidak banyak diketahui oleh para pengusaha UMKM. Bahkan banyak yang tidak mengerti akan hal tersebut.
Baca Juga: 5 Cara Mudah untuk Membuat Laporan Keuangan Bisnis Online
Harga pokok dari barang atau jasa yang di produksi akan dimasukan dalam laporan keuangan yakni laporan laba rugi. Dengan penentuan HPP yang tepat, akan membantu UMKM dalam mengetahui laba atau rugi usaha mereka. Sehingga sebuah harga pokok penjualan bagi UMKM akan menjadi hal penting yang tidak boleh diabaikan oleh pemilik UMKM untuk menentukan harga jual.
Lalu, bagaimanakah cara untuk menentukan HPP pada produk UMKM?
Ada dua langkah mudah yang dapat dilakukan oleh para pengusaha yang baru terjun ke dunia UMKM untuk menentukan harga pokok penjualan dari produk yang akan dipasarkan oleh UMKM itu sendiri
Ketahui dan Tentukan Elemen Penentu HPP
Ada beberapa elemen penentu harga pokok penjualan bagi UMKM yang harus dipahami oleh pemilik usaha. Elemen ini akan membantu Anda sebagai pemilik UMKM dalam menentukan HPP yang sebenarnya. Sehingga bisa memudahkan Anda dalam menentukan harga jual.
Persediaan Awal
Jika UMKM Anda memproduksi suatu barang, maka elemen pertama yang akan menjadi penentu harga pokok penjualan adalah persediaan awal atau dalam tahun buku berjalan. Persediaan awal ini akan tertulis pada neraca saldo berjalan atau neraca awal perusahaan. Atau pada laporan neraca tahun sebelumnya bisa digunakan sebagai elemen untuk menentukan harga pokok penjualan.
Persediaan Akhir
Ketika periode buku sudah berakhir, misal periode buku Anda ditutup setiap akhir tahun tanggal 31 Desember. Anda bisa melihat berapa sisa persediaan produk, data ini akan digunakan sebagai salah satu komponen penting dalam menentukan harga pokok penjualan di tahun berikutnya.
Pembelian Bersih
Pembelian bersih adalah pembelian-pembelian yang dilakukan. Perhitungan pembelian bersih termasuk menghitung pengiriman, ongkos pembelian, dan biaya lainnya yang keluar saat pembelian bersih.
Biaya Bahan Baku Produksi
Ketika Anda akan menentukan harga pokok penjualan terhadap produk atau jasa yang Anda jual. Anda harus menentukan biaya pembelian bahan baku terlebih dahulu. Dalam menghitung biaya bahan baku, bukan hanya menghitung pembelian bahan baku.
Melainkan, Anda juga harus menghitung biaya bahan baku, biaya bahan tambahan, hingga ongkos pembelian bahan baku tersebut harus Anda hitung. Hal ini agar Anda bisa mendapatkan perhitungan yang akurat dalam menentukan harga bahan baku.
Ongkos Tenaga Kerja
Dalam menentukan harga pokok penjualan, perhitungan gaji tenaga kerja yang berperan dalam produksi produk dan jasa tidak boleh tertinggal. Karena ongkos tenaga kerja harus masuk dalam penentuan harga pokok penjualan.
Umumnya para pengusaha menentukan ongkos tenaga kerja dari gaji yang dibayarkan setiap bulannya. Sehingga ongkos tenaga kerja bisa ditentukan berapa yang harus dikeluarkan UMKM dalam setiap proses produksi. Sehingga bisa menentukan ongkos tenaga kerja.
Biaya Overhead
Pada umumnya, setiap pabrik besar dalam memproduksi sebuah produk terkadang bisa menghasilkan biaya overhead. Biaya overhead ini terkadang tidak dapat terlihat secara pasti. Umumnya biaya overhead ini menghitung biaya penyusutan peralatan produksi yang selalu menyusut setiap produksi.
Biaya overhead ini harus Anda perhatikan dengan baik dan harus Anda alokasikan dengan tepat untuk menghindari kerugian. Sehingga Anda bisa menentukan harga pokok penjualan dengan tepat tanpa mengalami kerugian.
Menghitung HPP
Menghitung harga pokok penjualan :
Misal, UMKM Anda memiliki pembelian bersih Rp. 7.000.000, persediaan barang awal Rp 2.000.000, Persediaan barang akhir Rp. 3.000.000,
Penghitungannya adalah :
Pembelian bersih + persediaan barang awal
Barang tersedia untuk dijual Rp. 7.000.000 + Rp. 2.000.000 = Rp 9.000.000
Harga Pokok Penjualan Rp. 9.000.000 – Rp. 3.000.000 = Rp. 6.000.000
Jadi harga pokok penjualan Anda adalah Rp. 6.000.000
Harga pokok penjualan bagi UMKM sudah ketemu, kini waktunya Anda menghitung harga jual. Dengan adanya HPP Anda bisa menentukan harga jual yang sesuai dengan produk atau jasa yang Anda produksi.
Buat Laporan Laba Rugi Usaha Anda.
Setelah menentukan HPP, pengusaha UMKM akan lebih mudah untuk membuat laporan laba rugi untuk usaha mereka. Karena HPP memang menjadi salah satu komponen dalam pembuatan laporan laba rugi.
Baca Juga: 4 Komponen Mudah Laporan Laba – Rugi untuk UKM dan UMKM
Accurate Online, akan membantu membuat laporan laba rugi UMKM baru yang ada di Indonesia seperti 300.000 usaha lainnya yang telah Accurate bantu laporan keuangannya selama ini.
Penasaran bagaimana Accurate Online dapat membantu UMKM membuat laporan keuangan usaha mereka?
Cari tahu jawabannya, SEKARANG!
Karena kamu bisa mendapatkan Accurate Online, GRATIS!
Rasakan sensasi unik Emkay Blast Lite Liquid Vape hari ini! Pesan sekarang dan nikmati pengalaman vape yang tak terlupakan!