6 Jenis Anjak Piutang yang Perlu Anda Ketahui

Dalam dunia keuangan dan bisnis, pengelolaan arus kas merupakan salah satu aspek penting yang mendukung kelancaran operasional perusahaan. Anjak piutang, atau yang dikenal juga sebagai faktoring, adalah salah satu solusi finansial yang membantu perusahaan mengelola piutang mereka dengan lebih efektif. Artikel ini akan membahas secara mendetail enam jenis anjak piutang yang perlu Anda ketahui untuk membantu meningkatkan likuiditas dan stabilitas keuangan perusahaan Anda.

6 Jenis Anjak Piutang

1. Anjak Piutang Dengan Regres (Recourse Factoring)

Jenis anjak piutang pertama adalah anjak piutang dengan regres. Dalam model ini, perusahaan faktoring akan memberikan dana muka kepada klien berdasarkan nilai faktur yang belum jatuh tempo. Namun, jika debitur gagal membayar faktur tersebut, perusahaan yang menggunakan jasa faktoring harus mengembalikan dana yang telah diterimanya. Ini berarti risiko ketidakbayaran masih ditanggung oleh perusahaan yang menjual piutangnya.

2. Anjak Piutang Tanpa Regres (Non-Recourse Factoring)

Berbeda dengan model sebelumnya, dalam anjak piutang tanpa regres, perusahaan faktoring yang mengambil alih seluruh risiko ketidakbayaran faktur. Perusahaan yang menjual piutang tidak perlu mengembalikan dana yang telah diterima meskipun debitur gagal membayar. Jenis faktoring ini memberikan keamanan lebih bagi perusahaan yang menjual piutang karena dapat lebih pasti mengenai jumlah kas yang akan mereka terima.

3. Anjak Piutang Matang (Maturity Factoring)

Pada anjak piutang matang, perusahaan faktoring tidak memberikan dana muka kepada klien. Sebagai gantinya, perusahaan faktoring akan membayar nilai faktur penuh saat faktur tersebut jatuh tempo. Jenis ini umumnya dipilih oleh perusahaan yang tidak membutuhkan dana muka tetapi ingin melepaskan tanggung jawab dan risiko pengelolaan piutang kepada pihak ketiga.

4. Anjak Piutang dengan Administrasi Penuh (Full-Service Factoring)

Anjak piutang dengan administrasi penuh adalah pilihan bagi perusahaan yang ingin menyerahkan seluruh proses terkait piutang, termasuk administrasi, penagihan, hingga pengejaran piutang bermasalah, kepada perusahaan faktoring. Dengan menggunakan jenis anjak piutang ini, perusahaan dapat fokus pada inti bisnisnya tanpa harus mengkhawatirkan pengelolaan piutang.

5. Anjak Piutang dengan Notifikasi (Disclosed Factoring)

Pada model ini, debitur atau pelanggan akan diberitahukan bahwa faktur mereka telah dijual kepada perusahaan faktoring. Hal ini memastikan bahwa pembayaran oleh debitur akan langsung dilakukan kepada perusahaan faktoring. Jenis ini membantu memperjelas aliran pembayaran dan mengurangi kemungkinan kesalahpahaman atau penundaan pembayaran.

6. Anjak Piutang Tanpa Notifikasi (Undisclosed Factoring)

Berbeda dengan anjak piutang dengan notifikasi, dalam model tanpa notifikasi ini, debitur tidak diberitahukan tentang penjualan piutang. Perusahaan yang menggunakan faktoring tetap menerima pembayaran dari debitur dan kemudian akan meneruskan pembayaran tersebut kepada perusahaan faktoring. Model ini sering digunakan untuk menjaga hubungan yang baik dengan pelanggan, yang mungkin tidak menyukai ide piutang mereka dijual kepada pihak ketiga.

Kesimpulan

Anjak piutang menawarkan berbagai solusi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap perusahaan, dari mengamankan likuiditas hingga mengurangi risiko kredit. Dengan memahami berbagai jenis anjak piutang yang tersedia, perusahaan dapat memilih model yang paling sesuai dengan strategi keuangan dan operasional mereka, sehingga dapat mengoptimalkan pengelolaan piutang dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjuta