Pitching bisnis adalah metode untuk mengusulkan ide-ide baru dan mendapatkan dukungan dari pihak yang Anda ajak berbicara. Ini adalah salah satu keterampilan yang sangat penting bagi seorang profesional dalam memajukan karirnya. Lebih dari sekadar itu, pitching bisnis juga dapat membantu Anda dalam mendapatkan pelanggan atau investor untuk bisnis Anda. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara detail tentang pitching bisnis dan memberikan beberapa tips yang dapat Anda terapkan.
Baca juga : Zero Based Budgeting: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan
Jenis-Jenis Pitching Bisnis
Pitching bisnis memiliki beberapa jenis yang berbeda, dan Anda dapat memilih jenis yang sesuai dengan situasi dan tujuan Anda. Berikut adalah beberapa jenis pitching bisnis yang umum digunakan:
Pitch Sales atau Penjualan
Pitch penjualan adalah pesan singkat yang dirancang untuk menarik perhatian audiens dan menjelaskan rencana bisnis, produk, atau layanan yang Anda tawarkan. Tujuannya adalah untuk mengajak audiens berinvestasi dalam bisnis Anda atau membeli produk atau layanan Anda. Elevator pitch adalah istilah lain yang sering digunakan untuk pitch penjualan, karena harus singkat dan tajam, seperti pesan yang disampaikan dalam waktu naik lift.
Pitch Deck
Pitch deck adalah presentasi berbentuk slide yang digunakan untuk menjelaskan rencana bisnis Anda kepada calon investor. Presentasi ini harus mencakup informasi terkait produk, pesaing, rencana pemasaran, dan keuangan perusahaan Anda. Pitch deck bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh tentang perusahaan Anda dan nilai yang dapat Anda tawarkan kepada investor.
Pitch Interrogative
Dalam pitching interrogative, Anda memulai promosi dengan serangkaian pertanyaan kepada audiens. Pertanyaan-pertanyaan ini biasanya difokuskan pada masalah atau tantangan yang sedang dihadapi audiens, dan bagaimana bisnis Anda dapat menjadi solusinya. Pendekatan ini bertujuan untuk membangkitkan minat audiens dan membuat mereka ingin tahu lebih banyak tentang penawaran Anda.
Pitching di Tempat Kerja
Pitching di tempat kerja melibatkan jenis pitching seperti elevator pitch dan pitch deck, yang digunakan untuk berbicara dengan rekan kerja, atasan, atau investor potensial. Jika Anda memiliki ide untuk proyek baru di tempat kerja, Anda dapat menggunakan pitch deck untuk menjelaskan rencana Anda dan potensi manfaatnya. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan elevator pitch pribadi untuk menyoroti nilai Anda sebagai karyawan saat mengajukan promosi atau kenaikan gaji.
Selain itu, jenis pitch lain yang dapat berguna untuk pengembangan karir adalah proposal pekerjaan. Dalam proposal pekerjaan, Anda mengidentifikasi kebutuhan untuk menciptakan peran baru dalam perusahaan atau tim Anda untuk mengatasi masalah tertentu. Biasanya, proposal ini diajukan dengan tujuan untuk mendapatkan peran tersebut. Anda dapat menjelaskan tantangan perusahaan, menjelaskan bagaimana peran baru Anda dapat mengatasinya, merinci tanggung jawab yang akan Anda emban, dan menunjukkan kualifikasi serta pengalaman yang relevan.
Pitching Saat Networking
Saat berjaringan atau bertemu dengan orang-orang dalam situasi sosial atau profesional, Anda juga dapat menggunakan elevator pitch untuk mempromosikan diri Anda kepada calon pemberi kerja atau rekan bisnis potensial. Dalam waktu 30 hingga 60 detik, elevator pitch ini harus menyampaikan cerita singkat tentang keterampilan atau prestasi unik Anda yang membuat Anda berharga. Tujuan utamanya adalah menciptakan kesan yang tak terlupakan yang dapat membuka peluang baru. Setelah menyampaikan elevator pitch, berikan kartu nama Anda agar mereka dapat mengingat Anda.
Bagaimana Memulai Pitch?
Memulai sebuah pitch dapat menjadi salah satu tahap yang paling menantang. Anda perlu dapat menarik perhatian audiens sehingga mereka benar-benar ingin mendengar tentang produk atau layanan Anda dan bagaimana itu dapat membantu mereka. Di awal pitch, fokus pada masalah yang relevan. Ajak audiens Anda untuk berbicara tentang masalah-masalah yang mereka alami dan bagaimana produk atau layanan Anda adalah solusi yang tepat. Gunakan penelitian yang relevan untuk mendukung klaim Anda.
Anda juga dapat menciptakan ketertarikan dengan mengajukan pertanyaan. Pertanyaan yang Anda ajukan harus berfokus pada masalah yang ingin Anda selesaikan. Misalnya, jika Anda berbicara dengan bisnis real estate, Anda dapat bertanya, “Apakah Anda menghabiskan banyak waktu untuk melacak penjualan properti individu? Apakah itu yang paling efisien?” Pertanyaan ini dirancang untuk menarik perhatian audiens dan membuat mereka berpikir tentang masalah yang perlu diatasi.
Selain itu, Anda dapat menggunakan data atau statistik untuk mendukung klaim Anda. Misalnya, “Sebanyak 80% perusahaan menghadapi tantangan yang sama dalam manajemen sumber daya manusia.” Menggunakan angka dapat membantu Anda memperkuat argumen Anda dan menunjukkan bahwa Anda telah melakukan penelitian yang matang.
Cara Menyusun Pitch Sales
Untuk menyusun pitch penjualan yang efektif, Anda dapat mengikuti framework berikut:
Masalah:
Mulailah dengan mengidentifikasi masalah yang relevan yang dihadapi audiens Anda. Ini bisa berupa pernyataan masalah, pertanyaan, atau statistik yang menggambarkan masalah tersebut.
Pernyataan Value:
Berikan pernyataan value yang jelas dan singkat mengenai produk atau layanan Anda. Fokus pada manfaat yang akan diberikan kepada audiens, hindari penggunaan jargon yang rumit.
Bagaimana bisnis Anda melakukannya:
Jelaskan bagaimana bisnis Anda berbeda dari pesaing dan mengapa produk atau layanan Anda layak dipertimbangkan. Berikan pembeda yang membuat Anda unik.
Point Proof:
Sertakan bukti-bukti yang mendukung klaim Anda. Ini bisa berupa referensi, penghargaan, atau pencapaian lainnya yang memvalidasi keunggulan produk atau layanan Anda.
Cerita Pelanggan:
Ceritakan kisah sukses pelanggan yang telah menggunakan produk atau layanan Anda. Buatlah cerita ini emosional dan personal agar audiens dapat merasa terhubung dengan pengalaman positif yang dimiliki pelanggan Anda. Cerita pelanggan dapat membantu memperkuat keyakinan bahwa produk atau layanan Anda benar-benar memberikan manfaat.
Pertanyaan yang Menarik:
Akhiri pitch Anda dengan pertanyaan terbuka yang mendorong audiens untuk terlibat dalam percakapan atau diskusi lebih lanjut. Ini juga dapat menciptakan kesempatan untuk menjawab pertanyaan atau klarifikasi dari audiens.
Penting untuk diingat bahwa dalam pitching penjualan, fokus harus tetap pada audiens dan bagaimana produk atau layanan Anda dapat membantu mereka mengatasi masalah atau mencapai tujuan mereka. Hindari berbicara terlalu banyak tentang perusahaan atau produk Anda sendiri, dan selalu berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan audiens.
Baca juga : Konsep Double Entry System dalam Akuntansi
Kesimpulan
Pitching bisnis adalah keterampilan penting yang dapat membantu Anda memajukan karir dan mendapatkan dukungan dari investor atau pelanggan. Terdapat berbagai jenis pitching bisnis yang dapat Anda gunakan sesuai dengan situasi dan tujuan Anda, seperti pitch penjualan, pitch deck, dan pitch interrogative. Memulai pitch dengan menyoroti masalah yang relevan, menggunakan pertanyaan, data, dan cerita pelanggan adalah cara yang efektif untuk menarik perhatian audiens.