Manfaat dan Jenis Metode Akuntansi LIFO (Last In, First Out) dalam Bisnis Fashion

Seiring berkembangnya dunia bisnis, berbagai metode akuntansi digunakan oleh perusahaan untuk mengatur persediaan barang mereka. Salah satu metode yang populer adalah metode LIFO atau Last In, First Out. Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami dengan baik sebelum diterapkan. Artikel ini akan membahas apa itu metode LIFO, jenis-jenisnya, serta manfaat dan kelemahannya.

Pengenalan Metode LIFO (Last In, First Out)

Metode LIFO, singkatan dari Last In, First Out, merupakan suatu pendekatan dalam mengelola persediaan barang di perusahaan. Sesuai dengan namanya, metode ini mengacu pada konsep bahwa barang-barang terakhir yang masuk ke dalam stok akan dijual atau digunakan pertama kali. Penerapan metode LIFO sering kali digunakan dalam industri fashion, di mana tren dan gaya berubah dengan cepat.

Baca juga : Kebijakan Ekonomi: Fiskal, Moneter, dan Segi Penawaran

Sebagai contoh, dalam usaha fashion, pakaian yang paling baru dan sesuai dengan tren saat ini akan diutamakan untuk ditampilkan di manekin atau halaman utama website. Hal ini bertujuan untuk menarik minat pelanggan dan meningkatkan penjualan. Penerapan metode LIFO juga dapat ditemukan dalam industri lain seperti buku, furnitur, dan produk-produk yang sangat dipengaruhi oleh tren.

Jenis-Jenis Metode LIFO

Dalam praktiknya, terdapat dua jenis utama dari metode LIFO:

1. Sistem Fisik

Pada metode ini, penilaian persediaan didasarkan pada saldo fisik barang yang ada. Harga pokok per unit barang yang pertama kali diterima di awal periode akan dikalikan dengan jumlah barang yang dijual. Jika saldo fisik lebih besar daripada jumlah barang yang diterima di awal periode, maka harga pokok per unit dari barang-barang yang masuk berikutnya akan digunakan.

2. Sistem Perpetual

Metode ini melibatkan pencatatan rutin dari persediaan dalam kartu persediaan. Setiap transaksi penjualan atau pembelian akan segera dicatat dalam kartu persediaan. Harga pokok barang yang pertama kali diterima akan digunakan untuk menghitung harga pokok persediaan yang tersisa.

Kelebihan dan Kekurangan Metode LIFO

Penerapan metode LIFO dalam akuntansi perusahaan memiliki sejumlah keuntungan dan kelemahan yang perlu dipertimbangkan:

Keuntungan:

1. Comparability (Kemampuan Membandingkan): Metode LIFO memungkinkan perusahaan untuk membandingkan cost dan pendapatan saat ini. Ini berguna dalam menganalisis kinerja bisnis secara akurat.
2. Conservatism (Konservatif): Jika harga barang naik, penerapan metode LIFO dapat mengakibatkan harga yang lebih konservatif. Hal ini membantu melindungi laba operasional dari fluktuasi harga.
3. Smooths Earnings (Meratakan Laba Tahunan): Fluktuasi harga dapat diimbangi oleh penerapan metode LIFO, yang pada gilirannya meratakan laba tahunan perusahaan.

Kekurangan:

1. Contradicts Physical Flow (Bertentangan dengan Aliran Fisik): Metode LIFO tidak selalu sesuai dengan aliran fisik barang di perusahaan, terutama dalam situasi di mana barang lama dijual sebelum barang baru.
2. Doesn’t Reflect True Service Potential (Tidak Mencerminkan Potensi Jasa yang Sesungguhnya): Metode ini mungkin tidak memberikan gambaran yang akurat tentang nilai nyata dari persediaan yang tersedia untuk memberikan pelayanan.

Baca juga : Pengertian Online Marketplace dan Jenis-Jenisnya

Kesimpulan

Metode LIFO merupakan pendekatan umum dalam akuntansi yang banyak digunakan dalam mengelola persediaan perusahaan. Sementara metode ini memiliki keuntungan seperti kemampuan membandingkan, konservatif, dan meratakan laba tahunan, juga memiliki kelemahan seperti ketidaksesuaian dengan aliran fisik dan ketidakakuratan dalam mencerminkan potensi jasa. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan dengan matang sebelum memutuskan untuk menerapkan metode LIFO dalam operasi bisnis mereka. Dalam era modern, integrasi dengan perangkat lunak ERP juga bisa menjadi solusi untuk mengelola metode ini dengan lebih efisien.