Metode FIFO (First In, First Out) adalah salah satu metode penghitungan persediaan yang umum digunakan oleh perusahaan dalam mengelola inventaris mereka. Dalam metode ini, barang atau bahan yang pertama kali masuk ke dalam gudang atau tempat penyimpanan akan menjadi barang yang pertama kali dijual atau digunakan dalam proses produksi. Artikel ini akan membahas secara rinci tentang metode FIFO, kelebihannya, dan cara menghitungnya.
baca juga: Apa Itu OEM? Apa Bedanya dengan Original dan KW?
Apa itu Metode FIFO?
Metode FIFO adalah sistem manajemen persediaan di mana barang yang pertama kali masuk ke dalam persediaan adalah yang pertama kali dikeluarkan. Dalam konteks produksi atau penjualan, barang-barang yang dibeli atau diproduksi pertama kali dianggap sebagai barang yang pertama kali dijual atau digunakan. Metode ini bertujuan untuk mengurangi risiko kerusakan atau kedaluwarsa barang karena barang yang lebih lama disimpan akan dijual atau digunakan terlebih dahulu.
Kelebihan Metode FIFO
1. Akuntabilitas yang Tinggi
Metode FIFO membantu perusahaan dalam melacak persediaan mereka dengan lebih akurat karena memperhitungkan harga perolehan barang yang paling baru.
2. Harga Persediaan yang Realistis
Dengan mengutamakan barang yang pertama kali masuk, metode FIFO memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai persediaan yang sesuai dengan harga pasar saat ini.
3. Manajemen Persediaan yang Lebih Efisien
Dengan mengurangi risiko barang kedaluwarsa atau usang, metode FIFO membantu dalam mengoptimalkan manajemen persediaan dan menghindari kerugian yang tidak perlu.
Cara Menghitung Metode FIFO
Untuk menghitung nilai persediaan dengan metode FIFO, langkah-langkah berikut dapat diikuti:
1. Tentukan Harga Perolehan Barang
Untuk setiap item dalam persediaan, identifikasi harga perolehan barang tersebut. Biasanya, informasi ini dapat ditemukan dalam catatan pembelian atau faktur pemasok.
2. Identifikasi Barang yang Keluar
Tentukan jumlah barang yang keluar dari persediaan selama periode tertentu. Hal ini bisa berupa penjualan atau penggunaan barang dalam proses produksi.
3. Gunakan Harga Perolehan Barang yang Paling Lama
Ketika barang keluar dari persediaan, hitung nilai persediaan yang digunakan dengan menggunakan harga perolehan barang yang paling lama di antara barang yang masih tersedia dalam persediaan.
Contoh Penghitungan Metode FIFO
Misalkan sebuah toko memiliki tiga unit barang A dalam persediaan dengan harga masing-masing Rp 100.000, Rp 120.000, dan Rp 150.000. Jika dua unit barang A dijual selama periode tertentu, nilai persediaan yang digunakan untuk menghitung laba rugi adalah Rp 100.000 untuk setiap unit yang dijual, sesuai dengan harga perolehan barang yang pertama kali masuk.
Kesimpulan
Metode FIFO adalah pendekatan yang umum digunakan dalam manajemen persediaan untuk memastikan akuntabilitas yang tinggi, nilai persediaan yang realistis, dan manajemen persediaan yang efisien. Dengan mengutamakan barang yang pertama kali masuk, perusahaan dapat menghindari kerugian yang tidak perlu dan membuat keputusan yang lebih baik dalam pengelolaan persediaan mereka. Dengan memahami konsep dan cara menghitungnya, perusahaan dapat memanfaatkan metode FIFO secara efektif dalam operasi mereka.
Rasakan sensasi unik Emkay Blast Lite Liquid Vape hari ini! Pesan sekarang dan nikmati pengalaman vape yang tak terlupakan!