Jack Ma mengejutkan dunia ketika perusahaannya, Alibaba mencatatkan rekor IPO dengan nilai terbesar sepanjang sejarah bursa saham New York. Tidak tanggung-tanggung, nilainya mencapai US$ 25 Miliar pada tahun 2014. Itu menjadi catatan Initial Public Offering terbesar sepanjang sejarah.
Tidak disangka-sangka bila pemuda kurus itu berhasil membangun perusahaan yang saat ini berekspansi ke banyak bidang dari marketplace, financial teknologi, sampai cloud computing. Ia menjadi inspirasi bagi anak-anak muda China yang saat ini mulai mendominasi industri teknologi dunia.
Banyak yang bisa diambil dari kesuksesan Jack Ma dalam membangun kerajaan bisnisnya. Berikut beberapa hal penting yang mungkin bisa menginspirasi kamu, generasi sandwich yang ingin menjadi pengusaha muda.
Seorang Guru Yang Menjadi Pengusaha
Banyak orang yang tidak berani berwirausaha karena merasa tidak punya bakat bisnis atau punya darah pengusaha. Jack Ma membuktikan sebaliknya.
Sebelum mendirikan perusahaan, Jack Ma hanyalah seorang guru Bahasa Inggris yang yang tidak memiliki latar belakang bisnis sama sekali. Meski berhasil membangun perusahaan teknologi, Jack Ma bukan seorang programmer hebat seperti Bill Gates atau Mark Zuckerberg.
Dalam bidang Matematika, Jack Ma bahkan tidak ahli sama sekali. Karena itu, Ia mengambil jurusan Bahasa Inggris saat kuliah.
Lalu, apa yang membuatnya menjadi pengusaha hebat? Rahasianya, Ia pandai dalam merekrut orang-orang cerdas yang mau mewujudkan visi bisnisnya. Barangkali, ini yang menjadi modal usaha terbesar yang dimiliki Jack Ma.
Dalam sebuah wawancara, Jack Ma mengatakan tidak membutuhkan orang ahli di perusahaannya. Ia membutuhkan orang cerdas yang mau mewujudkan visi bersama-sama.
Ketika Jack Ma Merintis Alibaba, Internet Adalah Hal Yang “Tabu”
Jack Ma adalah sosok langka yang percaya bahwa masa depan ada di internet. Jangan dibayangkan bila saat ia merintis Alibaba, internet sudah diterima banyak orang seperti sekarang.
Alibaba berdiri tahun 1999 ketika penetrasi internet di China masih sangat kecil. Tetapi, Jack Ma tidak menganggap itu sebagai kendala berarti karena yang perlu ia lakukan adalah “mendidik” pasar China untuk mau berbelanja secara online.
Di daerah pelosok, Jack Ma menggagas “mitra pedesaan” untuk mengajak anak muda yang sudah melek teknologi mengembangkan bisnis online di desanya masing-masing. Industri kecil di sekitar mereka diajak untuk “go online” dan memasarkan produknya di Alibaba. Cara itulah yang kemudian diadopsi oleh perusahaan e-commerce tanah air seperti Tokopedia dan Bukalapak.
Baca Juga: Cara Mudah Jualan Online dengan Smartlink Ecommerce
Belum banyaknya orang yang mengakses internet pada saat itu menjadi peluang bagi Jack Ma karena potensi pasar yang terbuka lebar. Sementara bila kamu memulai bisnis online sekarang, justru lebih diuntungkan lagi karena penetrasi internet di Indonesia sudah mencapai 64%, jauh lebih tinggi dibanding Jack Ma memulai Alibaba.
Sejak Awal, Jack Ma Punya Visi Global
Pada saat Jack Ma mempresentasikan idenya membangun Alibaba, Ia mengungkapkan bahwa yang menjadi kompetitornya kelak adalah perusahaan – perusahaan besar Amerika. Ia menyadari ini bahkan sebelum Alibaba tumbuh besar.
Artinya, Jack Ma memiliki visi global yang kuat sejak awal mendirikan perusahaan. Ia sadar internet adalah pasar yang luas, yang tidak mengenal batas-batas geografis.
Karena itu pula, Alibaba dikenal sangat ekspansif dengan terus menancapkan dominasinya ke berbagai negara khususnya Asia. Pada tahun 2016 misalnya, Alibaba mengakusisi Lazada yang pada saat itu sudah menguasai 6 negara di Asia Tenggara.
Belajar Dari Kompetitor, Tapi Jangan Menconteknya
Salah satu petuah Jack Ma yang paling terkenal adalah “You should learn from your competitor, but never copy. Copy and you die.”
Jack Ma mendorong perusahaannya untuk terus berinovasi sehingga mampu bersaing dengan kompetitor seperti Amazon. Selain ekspansif, Alibaba memang dikenal sangat inovatif dengan teknologi terbarunya.
Baca Juga: Cara Mudah Daftar Merchant Gopay| Mobile Payment
Misalnya Alipay, layanan pembayaran milik Alibaba sudah menggunakan teknologi blockchain yang lebih aman dan efisien. Di dunia, teknologi ini masih jarang sekali digunakan.
Itulah beberapa hal menarik dari kesuksesan Jack Ma membangun perusahaan. Seperti dijelaskan di atas, peluang selalu ada tinggal bagaimana kita yang memanfaatkannya.
Sebagai pengusaha, kamu pun punya peluang untuk mengembangkan bisnis dengan menerapkan manajemen bisnis yang tepat. Salah satunya melalui manajemen keuangan perusahaan yang rapih. Seperti Jack Ma, kamu tidak perlu ahli matematika karena ada software akuntansi seperti Accurate Online yang memudahkan pekerjaan kamu. Accurate Online dapat dipakai secara GRATIS selama 30 hari, loh.