Saat memasuki dunia kerja, dua istilah yang sering kali membingungkan adalah “gaji” dan “take home pay”. Meskipun keduanya terkait dengan pendapatan yang diterima oleh seorang pekerja, ada perbedaan penting antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam tentang perbedaan antara gaji dan take home pay, serta cara menghitungnya.
baca juga: Metode FIFO: Kelebihan dan Cara Menghitungnya!
1. Gaji
Gaji adalah jumlah uang yang disepakati antara seorang karyawan dan pemberi kerja sebagai kompensasi atas pekerjaan yang dilakukan. Gaji biasanya disebut dalam jumlah bulanan atau tahunan sebelum potongan pajak dan potongan lainnya. Misalnya, jika seorang karyawan setuju untuk gaji bulanan sebesar Rp 10.000.000, itu berarti dia setuju untuk menerima Rp 10.000.000 setiap bulannya sebelum potongan apa pun.
2. Take Home Pay
Take home pay adalah jumlah uang yang seorang karyawan bawa pulang setelah semua potongan pajak dan potongan lainnya diperhitungkan dari gaji mereka. Ini adalah jumlah uang yang benar-benar diterima oleh seorang karyawan setelah semua kewajiban pajak dan potongan lainnya dipotong. Take home pay juga disebut sebagai gaji bersih.
Perbedaan Antara Gaji dan Take Home Pay
Perbedaan utama antara gaji dan take home pay adalah bahwa gaji merupakan jumlah uang sebelum potongan pajak dan potongan lainnya, sedangkan take home pay adalah jumlah uang yang sebenarnya diterima oleh karyawan setelah potongan pajak dan potongan lainnya diperhitungkan.
Misalnya, jika seorang karyawan memiliki gaji bulanan sebesar Rp 15.000.000, tetapi pajak penghasilan dan potongan lainnya sebesar Rp 3.000.000, maka take home pay atau gaji bersihnya akan menjadi Rp 12.000.000.
Cara Menghitung Take Home Pay
Untuk menghitung take home pay, langkah-langkah berikut dapat diikuti:
1. Hitung Gaji Bruto
Mulailah dengan menghitung gaji bruto atau gaji sebelum potongan pajak dan potongan lainnya. Ini adalah jumlah uang yang sebenarnya disepakati dalam kontrak kerja.
2. Kurangi Potongan Pajak
Kemudian, kurangi potongan pajak dari gaji bruto. Potongan pajak dapat bervariasi tergantung pada negara, undang-undang pajak yang berlaku, dan jumlah pendapatan. Biasanya, potongan pajak dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku dan jumlah gaji karyawan.
3. Kurangi Potongan Lainnya
Selain potongan pajak, karyawan juga mungkin menghadapi potongan lainnya seperti kontribusi ke rencana pensiun, asuransi kesehatan, atau potongan lainnya yang mungkin diberlakukan oleh pemberi kerja.
4. Hitung Take Home Pay
Setelah semua potongan dilakukan, jumlah uang yang tersisa adalah take home pay atau gaji bersih.
Kesimpulan
Dalam dunia kerja, penting untuk memahami perbedaan antara gaji dan take home pay. Meskipun gaji adalah jumlah uang yang disepakati sebelum potongan pajak, take home pay adalah jumlah uang yang sebenarnya diterima oleh karyawan setelah potongan pajak dan potongan lainnya. Dengan memahami perbedaan ini, karyawan dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pendapatan mereka dan mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih efektif.