Banyak orang mengira Perusahaan nirlaba tidak membutuhkan strategi dalam mengelola keuangan karena tujuannya bukan untuk mendapatkan keuntungan. Kenyataan malah sebaliknya, Perusahaan nirlaba membutuhkan perencanaan keuangan yang tepat. Bagaimana strategi manajemen keuangan Perusahaan nirlaba agar bisa bertahan jangka panjang?
Tanpa memiliki perencanaan yang tepat dan efektif, Perusahaan nirlaba akan kesulitan dalam mengelola donasi, menjalankan keberlanjutan program, hingga sulit dalam mempertanggungjawabkan laporan keuangan kepada para donatur. Tentunya Perusahaan harus mampu mengelola keuangan dengan tepat dan efektif.
Agar tidak dicurigai oleh publik, bahwa suatu organisasi NGO tak mampu menjalankan Amanah, karena berseberangan dengan berbagai nilai kemanusiaan yang selama ini di bangun. Di Indonesia, kasus Perusahaan NGO yang tidak Amanah selalu menjadi trending topik. Lalu, bagaimana Perusahaan NGO bisa bertahan tanpa memiliki keuntungan?
Baca Juga: 9 Langkah Efektif Meningkatkan Laba Perusahaan
Apa Itu Perusahaan Nirlaba?
Perusahaan nirlaba adalah salah satu badan usaha yang bergerak tanpa mengharapkan keuntungan. Umumnya Perusahaan nirlaba bergerak dalam aspek sosial, kemanusiaan, budaya, dan non profit. Istilah Perusahaan nirlaba lebih dikenal dengan istilah NGO (Non Governmental Organization) atau dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal Lembaga Swadaya Masyarakat.
Seluruh pendapatan yang diperoleh oleh Perusahaan nirlaba tidak dikembalikan sebagai laba untuk pemilik atau pemegang saham, melainkan digunakan Kembali dalam mendukung misi kemanusiaan, serta kelanjuran organisasi.
Ciri Perusahaan Nirlaba?
Jika kita ingin mengetahui lebih detail mengenai Perusahaan nirlaba, bisa mengacu pada PSAK No 45 dengan menjelaskan ciri-ciri sebagai berikut:
- Sumber utama pendapatannya adalah dari donator yang tidak mengharapkan laba maupun keuntungan yang sebanding dengan sumber daya yang dikorbankan.
- Organisasi mampu menghasilkan barang dan jasa tanpa bertujuan untuk menuntut laba atau keuntungan. Jika entitas menghasilkan laba maka nominalnya tidak akan pernah dibagikan kepada donatur maupun pemilik organisasi.
- Dalam organisasi non profit tidak bisa dijual, dialihkan atau dikembalikan sumbangannya. Jika terjadi pembubaran organisasi tidak akan ada pembagian laba. Perusahaan bisa dikembangkan Kembali saat pembubaran.
Strategi Manajemen Keuangan Perusahaan Nirlaba?
Bagaimana strategi keuangan untuk Perusahaan nirlaba bisa membantu Perusahaan menjaga keuangan dengan baik dan menyalurkan kepada pihak yang tepat, hingga bisa dipertanggungjawabkan kepada para donatur?
Tentu ada beberapa Langkah yang bisa dilakukan Perusahaan nirlaba dalam mengatur keuangan yang mereka miliki.
Membuat Anggaran yang Realistis
Perusahaan nirlaba harus menyusun anggaran berdasarkan kebutuhan program, bukan sekadar perkiraan. Anggaran harus mencakup biaya operasional, gaji staf, dan biaya program. Anggaran realistis membantu menghindari pengeluaran berlebihan serta memastikan dana cukup untuk jangka panjang.
Menerapkan Sistem Akuntansi yang Transparan
Transparansi adalah kunci utama. Dengan sistem akuntansi yang baik, perusahaan nirlaba bisa mencatat pemasukan dari donatur, hibah, dan sumber lain, serta mengalokasikan dana sesuai peruntukannya. Catatan keuangan yang jelas memudahkan audit dan membangun kepercayaan publik.
Menjaga Arus Kas Tetap Sehat
Arus kas sering menjadi masalah di perusahaan nirlaba, terutama karena dana dari donatur tidak selalu datang secara rutin. Oleh karena itu, manajemen kas perlu dilakukan dengan hati-hati, misalnya dengan menyimpan dana cadangan agar program tetap berjalan meski dana terlambat masuk.
Diversifikasi Sumber Pendanaan
Ketergantungan pada satu sumber dana berisiko tinggi. Perusahaan nirlaba perlu mencari berbagai sumber pendanaan, seperti hibah pemerintah, crowdfunding, sponsor dari perusahaan swasta, atau program usaha kecil yang menghasilkan income tambahan. Diversifikasi membuat organisasi lebih tangguh menghadapi krisis.
Melakukan Evaluasi Keuangan Secara Berkala
Evaluasi rutin membantu memastikan penggunaan dana sesuai tujuan. Laporan keuangan bulanan atau triwulanan bisa dijadikan bahan untuk menilai efektivitas program, sekaligus memberikan gambaran transparan kepada donatur dan pemangku kepentingan.
Memanfaatkan Teknologi Keuangan
Penggunaan software akuntansi sangat membantu perusahaan nirlaba dalam menyusun laporan, memantau arus kas, dan mengelola dana dengan lebih efisien. Teknologi ini juga meminimalisir human error serta mempercepat proses pelaporan.
Menetapkan Kebijakan Internal yang Jelas
Setiap organisasi nirlaba harus memiliki kebijakan keuangan, seperti aturan penggunaan dana, prosedur persetujuan pengeluaran, hingga standar akuntabilitas. Hal ini memastikan semua pihak yang terlibat bertindak sesuai prinsip transparansi dan integritas.
Baca Juga: 6 Fungsi Manajemen Keuangan pada Bisnis
Kesimpulan
Manajemen keuangan di perusahaan nirlaba bukan hanya soal menghitung angka, tetapi juga menjaga keberlanjutan misi sosial yang diemban. Dengan anggaran yang realistis, sistem akuntansi transparan, arus kas sehat, dan dukungan teknologi, perusahaan nirlaba dapat tetap bertahan dan berkembang meski tidak mengejar profit.
Jika Anda mengelola organisasi nirlaba, gunakan Accurate Online untuk membantu pencatatan keuangan lebih mudah, transparan, dan akuntabel. Dengan fitur lengkap berbasis cloud, Anda bisa menyusun laporan keuangan otomatis dan siap dipertanggungjawabkan kapan pun dibutuhkan.
