Menjalankan bisnis di Indonesia bukanlah hal mudah. Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UMKM hanya sedikit UMKM yang mampu bertahan lebih dari 5 tahun. Banyak diantaranya tumbang dalam waktu kurang dari lima tahun. Mengutip dari Pikiran-rakyat.com, terdapat 25% UMKM gulung tikar dalam 2 tahun, 45% gagal setelah lima tahun berjalan, dan 65% gagal setelah 10 tahun berjalan. Apa saja alasan UMKM Gagal?
Padahal UMKM di 2023 memberikan kontribusi cukup signifikan terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar 61%, setara Rp 9.580 triliun. Menyerap 117 juta lapangan kerja (97%) dari total tenaga kerja.
Apa penyebab UMKM tidak bisa bertahan lama?
Manajemen Keuangan
Mengawasi keuangan bisnis bukan pekerjaan mudah. Banyak pelaku bisnis tidak memiliki skill ini, bahkan mereka tidak merekrut seorang akuntan ataupun menggunakan tools keuangan yang bisa meringankan pekerjaan keuangan mereka.
Dengan manajemen keuangan yang baik, Anda bisa melakukan prakiraan arus kas, dan mengontrol pengeluaran. Oleh karena itu, setiap pebisnis sangat perlu melakukan manajemen keuangan dengan baik.
Memantau cash flow menjadi tugas yang perlu dilakukan. Hindari memberi hutang atau selalu menjaga piutang bisnis dengan efektif. Tetap mematuhi dan mempertahankan anggaran dengan tepat. Pastikan untuk memantau anggaran Anda menggunakan software Akuntansi seperti Accurate Online.
Hitung dan analisis profibilitas dengan fokus dalam menghitung omset dan laba. Sehingga Anda mengetahui bagaimana posisi keuangan bisnis saat ini.
Baca Juga: 7 Teknologi untuk Bisnis yang Wajib Dimiliki
Rencana Bisnis
Meskipun Anda membangun bisnis UMKM atau masih tahapan mikro bisnis, maka Anda tetap perlu memiliki rencana bisnis yang matang. Alasan UMKM gagal salah satunya adalah tidak memiliki rencana bisnis yang tepat.
Masih banyak pelaku bisnis yang sekedar hanya mengandalkan insting dan perasaan dalam menjalankan bisnis, tanpa adanya “business plan” yang matang. Padahal bisnis UMKM memiliki keunggulan dalam fleksibilitas dalam adaptasi dengan pasar yang dinamis.
Oleh karena itu, pelaku bisnis UMKM harus memiliki business plan yang tepat untuk mendapatkan hasil bisnis yang maksimal.
Pemasaran
Pemasaran menjadi salah satu kendala banyak UMKM di Indonesia gagal bertahan lama. Kegagalan di pemasaran disebabkan oleh kurangnya literasi, pemanfaatan teknologi, hingga keterbatasan sumber manusia.
Selain itu permasalahan riset pasar juga menjadi kendala UMKM tidak bisa berkembang lebih besar. Riset pasar menjadi hal krusial dalam menentukan produk atau jasa yang ingin dijual. Banyak pelaku bisnis tidak memiliki kemampuan ini, sehingga bisnisnya gagal dalam waktu singkat.
Pemasaran menjadi penting dalam bisnis. Kehadiran marketing membantu bisnis memperluas cakupan pasar serta meningkatkan visibilitas. Pemasaran saat ini bisa dilakukan dengan berbagai Langkah & cara yang tepat dan efektif. Dengan memanfaatkan berbagai tren yang ada saat ini.
Bagaimana bisnis melihat tren? Bisnis bisa memanfaatkan berbagai data analitik yang tersedia secara gratis. Seperti di Google Analytics, Social Media Analytics, Google trend, ataupun pada Tiktok Creative Center yang bisa menjadi patokan dalam menentukan tren.
Baca Juga: Panduan Praktis Membangun Bisnis Online dari Nol Agar Cepat Sukses
Persaingan
Permasalahan berikutnya yang ada di UMKM adalah persaingan. UMKM sering sekali hanya menampilkan produk-produk yang memang sudah ada di pasar. Tanpa melakukan inovasi terhadap produk-nya.
Banyak bisnis yang hanya muncul sementara atau ramai di awal. Setelah itu, mereka hilang. Sering sekali UMKM hanya mengikuti bisnis yang sedang ramai sesaat. Setelah tren bisnis hilang, akhirnya mereka tidak lagi menjadi pilihan konsumen.
Keempat poin tersebut menjadi hal krusial yang sering menjadikan banyak UMKM gagal dalam menjaga bisnis mereka. Bagaimana menurut Anda? Masih adakah alasan lain yang membuat banyak UMKM di Indonesia gagal? Jika ada, Anda bisa berbagi kepada tim Abcsemanggi.com.
