Setiap produk di pasar ritel memiliki tahapan keberadaannya. Setiap perusahaan perlu memahami berbagai tahapan yang sesuai dengan produk yang diciptakannya. Siklus hidup produk: perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Semua produk akan mengalami hal ini.
Memahami siklus hidup produk akan mampu membantu Anda dalam melakukan identifikasi di level mana produk perlu ditingkatkan. Kali ini, ABC Semanggi akan membantu Anda merinci lebih lengkap siklus hidup produk agar Anda bisa memahami setiap siklus dari produk yang Anda miliki.
Siklus Hidup Produk?
Siklus hidup produk merupakan tahapan perjalanan produk dari konsep hingga meninggalkan pasar. Pada umumnya produk akan mengalami siklus menyasar market, pertumbuhan, mencapai penjualan maksimum, dan mengalami penurunan.
Tim produk perlu selalu memantau kondisi ini dengan baik, sehingga mendapatkan gambaran berada ditahapan apa produk yang mereka miliki untuk saat ini.
Baca Juga: 10 Produk Komoditas Impor Indonesia yang Perlu Anda Ketahui!
Bagaimana Siklus Hidup Produk Bekerja
Mari kita telaah lebih dalam mengenai kondisi produk Anda saat ini. Perlu dipahami, bahwa bisnis cerdas memantau dengan seksama posisi produk mereka sejak dari produk diluncurkan. Bisnis perlu meningkatkan pemasaran dalam menciptakan antusias pasar.
Saat produk mencapai puncak, tim produk akan bisa bersantai terlebih dahulu sambal terus memberikan daya Tarik. Saat penjualan produk telah memudar, mereka perlu berpikir apakah harus dihentikan dengan bijak atau menghidupkan produk dengan tampilan baru.
Dengan memahami tahapan pertumbuhan produk, perusahaan akan lebih mampu dalam membuat keputusan yang tepat kapan perlu berinvestasi, mengubah arah, atau beralih ke hal besar lainnya.
4 Tahap Siklus Hidup Produk
Secara umum, siklus hidup produk terbagi menjadi empat tahapan, yaitu:
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Pada tahap ini, produk baru diluncurkan ke pasar. Penjualan masih rendah karena konsumen belum mengenal produk tersebut. Biaya pemasaran tinggi karena fokus pada membangun kesadaran merek dan edukasi konsumen. Keuntungan masih minim, bahkan mungkin mengalami kerugian.
Ciri-ciri Tahap Perkenalan
- Penjualan rendah
- Pertumbuhan penjualan lambat
- Persaingan rendah
- Laba rendah atau bahkan rugi
- Kesadaran merek rendah
- Distribusi terbatas
- Biaya pemasaran tinggi
Strategi pada Tahap Perkenalan:
- Fokus pada membangun kesadaran merek
- Edukasi konsumen tentang manfaat produk
- Menawarkan insentif untuk mendorong pembelian
- Memilih saluran distribusi yang tepat
- Memberikan layanan purna jual yang baik
Contoh:
- Peluncuran smartphone baru
- Pembukaan restoran baru
2. Tahap Pertumbuhan (Growth)
Pada tahap ini, produk mulai diterima oleh konsumen dan penjualan meningkat pesat. Persaingan mulai muncul seiring dengan masuknya kompetitor baru. Keuntungan mulai meningkat.
Ciri-ciri Tahap Pertumbuhan:
- Penjualan meningkat pesat
- Laba meningkat
- Kesadaran merek meningkat
- Distribusi meluas
- Persaingan mulai muncul
- Harga produk mulai stabil
Strategi pada Tahap Pertumbuhan:
- Meningkatkan produksi untuk memenuhi permintaan
- Memperluas saluran distribusi
- Memperkuat branding dan positioning produk
- Melakukan promosi dan iklan untuk meningkatkan awareness
- Menawarkan variasi produk baru
Contoh:
- Smartphone yang populer di pasaran
- Restoran yang memiliki banyak cabang
3. Tahap Kedewasaan (Maturity)
Pada tahap ini, pertumbuhan penjualan mulai melambat. Persaingan semakin ketat dan harga produk mulai turun. Keuntungan mulai stabil.
Ciri-ciri Tahap Kedewasaan:
- Penjualan stabil atau sedikit menurun
- Laba stabil
- Kesadaran merek tinggi
- Distribusi luas
- Persaingan ketat
- Harga produk stabil atau turun
Strategi pada Tahap Kedewasaan:
- Mempertahankan loyalitas pelanggan
- Meningkatkan diferensiasi produk
- Menawarkan inovasi dan fitur baru
- Memperluas pasar ke segmen baru
- Melakukan efisiensi biaya produksi
Contoh:
- Smartphone yang sudah lama di pasaran
- Restoran yang sudah memiliki banyak pelanggan setia
4. Tahap Penurunan (Decline)
Pada tahap ini, penjualan produk mulai menurun drastis. Persaingan semakin ketat dan harga produk semakin turun. Keuntungan mulai menurun hingga akhirnya produk ditarik dari pasaran.
Ciri-ciri Tahap Penurunan:
- Penjualan menurun drastis
- Laba menurun
- Kesadaran merek menurun
- Distribusi terbatas
- Persaingan ketat
- Harga produk turun
Strategi pada Tahap Penurunan:
- Menawarkan diskon besar-besaran
- Menghentikan produksi produk
- Menjual produk ke pasar baru
- Mengembangkan produk baru
Contoh:
- Smartphone yang sudah ketinggalan zaman
- Restoran yang mengalami penurunan pelanggan
Perlu diingat bahwa siklus hidup produk tidak selalu mengikuti pola yang sama untuk semua produk. Beberapa produk mungkin memiliki siklus hidup yang lebih pendek atau lebih panjang. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi siklus hidup produk antara lain teknologi, persaingan, perubahan gaya hidup konsumen, dan kondisi ekonomi.
Baca Juga: Proses Produksi: 4 Cara untuk Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas
Kesimpulan
Ingat, memahami siklus hidup produk akan membantu Anda dalam membuat keputusan penting dan tepat untuk masa depan produk di pasar. Pastikan perusahaan selalu memantau kondisi produk secara tepat. Sehingga menghindari risiko kegagalan produk.
Selain itu, bisnis juga perlu menggunakan sistem yang tepat untuk menjaga keuangan bisnis dengan baik. Seperti menggunakan software akuntansi untuk bisa memantau perkembangan omset dan revenue produk setiap harinya.
Salah satu carany dengan berlangganan Accurate Online untuk memantau keuangan bisnis dengan baik. Aplikasi Accurate Online pilihan baik untuk Anda yang ingin memiliki sistem keuangan yang akurat, dalam mencatat setiap pencatatan bisnis. Sehingga Anda bisa menggunakan uang dengan tepat dan sesuai.
Rasakan sensasi unik Emkay Blast Lite Liquid Vape hari ini! Pesan sekarang dan nikmati pengalaman vape yang tak terlupakan!