26.3 C
Jakarta
January 15, 2025
Official Store Accurate Accouting
Akuntansi

Ekuitas Pemilik: Definisi dan Cara Menghitung

Ekuitas Pemilik

Sering tidak terlihat dalam laporan keuangan adalah ekuitas pemilik. Ekuitas pemilik menjadi indikator penting untuk membantu pemilik memahami nilai saham yang mereka miliki dari entitas yang mereka miliki.

Hampir setiap bisnis memiliki empat cara utama dalam mendapatkan modal yang dibutuhkan untuk melancarkan operasional bisnis. Cara mendapatkan modal tersebut dilakukan dengan investasi dari pemilik, pinjaman modal, atau dari para pemegang saham diluar pemilik, maupun dari hutang. Investasi pemilik dan pendapatan bisnis membentuk ekuitas pemilik dari suatu bisnis.

Definisi Ekuitas Pemilik

Ekuitas pemilik merupakan representasi dari jumlah kepemilikan perusahaan oleh pemilik. Nilai ekuitas mengacu nilai investasi pemilik dalam asset setelah semua kewajiban dikurangi. Ekuitas ini dapat disebut juga sebagai kekayaan bersih atau asset bersih.

Istilah ekuitas pemilik akan muncul pada perusahaan yang dimiliki secara tunggal. Apabila perusahaan adalah korporasi yang telah IPO (Initial Public Offering), ekuitas pemilik sering disebut sebagai ekuitas pemilik saham.

Dalam analisis harian, ekuitas ini akan menjadi indikator penting dalam menilai kesehatan keuangan perusahaan. Tidak jarang, ekuitas digunakan para Owner untuk menunjukan nilai perusahaan kepada pemberi pinjaman untuk mencari modal eksternal. Ekuitas pemilik akan muncul di neraca bisnis.

Baca Juga: Menggiurkan! Cara Memulai Bisnis Fashion Muslim

Apa Saja Ekuitas Pemilik?

Bagi bisnis tunggal, ekuitas pemilik terutama mencakup kategori berikut:

Uang yang Di Investasikan

Hampir setiap pebisnis menggunakan uang cash mereka untuk di investasikan pada bisnis yang mereka dirikan.

Laba Ditahan

Laba ditahan merupakan hasil dari keuntungan bisnis yang dihasilkan perusahaan dalam waktu tertentu, setelah dikurangi oleh deviden.

Uang yang ditarik pemilik

Para pebisnis suka menggunakan uang mereka, setelah bisnis sudah berada dalam posisi yang baik. Namun, tetap perlu menjaga agar tidak membuat ekuitas menjadi negatif. Bisnis akan mampu pulih dari ekuitas negative. Namun, jika kondisi jangka Panjang akan sulit mengembalikan seperti keadaan semula.

Kerugian yang dihasilkan bisnis

Jika operasi bisnis terus menerus merugi, bisnis tersebut mungkin tidak dapat bertahan. Kerugian yang dilakukan terus menerus, akan menggerogoti bisnis. Kecuali ada perubahan dan bisnis mendapatkan suntikan dana.

Namun bagi perusahaan publik, ada beberapa jenis transaksi tambahan yang bisa menaikan atau menurunkan nilai ekuitas dan harus dilaporkan pada neraca perusahaan, transaksi tersebut meliputi:

Dividen

Dividen dibayarkan perusahaan menggunakan laba yang ditahan. Perusahaan perlu membandingkan antara laba ditahan dengan laba bersih. Apabila dividen melebihi pendapatan, hal itu akan menciptakan arus kas negative yang akan merusak ekuitas.

Saham beredar

Saat perusahaan menjual saham tambahan ke public, perusahaan tersebut meningkatkan modal yang menambah ekuitas dengan cara yang sama ketika pemilik menyetorkan modal awal.

Modal lainnya

Perusahaan akan menerbitkan saham dengan lebih tinggi  daripada nilai nominal; setiap modal yang dihasilkan di atas nilai nominal, di klasifikasikan sebagai “modal lain/modal di setor tambahan dan akan berkontribusi pada ekuitas.

Saham Treasury

Saat perusahaan membeli kembali saham dari para investor, saham milik perusahaan akan disebut sebagai saham treasuri. Saham tersebut akan tercantum dalam neraca, dan mengurangi ekuitas pemilik. Dengan memperoleh saham kembali, perusahaan mengeluarkan uang untuk mengurangi pembayaran deviden di masa mendatang, menyebabkan laba ditahan lebih tinggi dan ekuitas pemilik pun akan meningkat.

Bagaimana cara menghitung Ekuitas?

Cara menghitung asset bisnis adalah dengan mengurangi seluruh kewajiban dan menjumlahkan semua asset bisnis yang tersedia. Menghitungnya pun sangat mudah, yaitu Ekuitas = Aset – Kewajiban.

Misal, Perusahaan Anda yang bergerak di bidang supplier Produk-produk hasil laut memiliki nilai Aset sebesar Rp 1.000.000.000. Anda juga memiliki kewajiban yang harus diselesaikan sekitar Rp 300.000.000, maka ekuitas Anda adalah :

Ekuitas = Rp 1.000.000.000 – Rp 300.000.000

Ekuitas = Rp 700.000.000

Angka ini harus cocok dengan data di pembukuan sebelum periode akuntansi selesai.

Baca Juga: Berapa Seharusnya Margin Laba Bisnis?

Cara Meningkatkan Ekuitas

Setiap pemilik bisnis tentu sangat ingin meningkatkan ekuitas bisnis mereka. Namun, bagaimana cara yang efektif untuk meningkatkan ekuitas tersebut? Bagaimana caranya?

Perusahaan yang ingin meningkatkan ekuitas, ada dua cara yang perlu mereka lakukan:

Pertama dengan menginvestasikan uang lebih banyak dalam bisnis, mendatangkan mitra ekuitas lainnya, atau menjual saham lebih banyak ke publik untuk perusahaan publik.

Kedua, dengan mengurangi kewajiban perusahaan, seperit mengurangi hutang maupun mengurangi biaya karyawan.

Ketiga cara yang bisa dilakukan dengan meningkatkan laba yang kemudian laba ditahan lebih tinggi. Hal ini akan lebih mampu meningkatkan pendapatan atau meningkatkan efisiensi operasional.

Kelola Akuntansi Bisnis dengan Accurate

Software akuntansi Accurate Online memberi akses data keuangan secara real time kepada bisnis, sehingga menghasilkan keputusan yang efektif untuk bisa mendorong pertumbuhan laba dan menghasilkan laba bersih yang besar dari para pemilik.

Dengan Accurate Online, Anda akan lebih mudah dalam menyusun berbagai kebutuhan untuk membuat laporan keuangan secara cepat dan efisien. Bisnis akan melakukan pencatatan dan pembukuan dengan lebih tepat dengan satu aplikasi praktis.

Segera dapatkan Accurate Online hanya di Abcsemanggi.com untuk hasil yang lebih baik dan efisien untuk hasil penghitungan ekuitas yang lebih baik.

Rasakan sensasi unik Emkay Blast Lite Liquid Vape hari ini! Pesan sekarang dan nikmati pengalaman vape yang tak terlupakan!

Related posts

Mengetahui Perbedaan Metode Perpetual Dan Periodik Pada Akuntansi

Erapuji

Mengatasi Kesulitan Inovasi dengan Customer Co-creation: Kunci Sukses Pengembangan Produk

Agung

Mengetahui Apa itu Analisis Laporan Keuangan dan Jenisnya

Miftah