Lesunya ekonomi Indonesia membuat Pemerintah perlu mencari cara agar pertumbuhan ekonomi seperti yang diharapkan. Termasuk berbagai isu, bahwa di tahun-tahun berikutnya masyarakat akan mengalami kesulitan dalam mencari uang. Berbagai kebijakan dikeluarkan, salah satunya kebijakan fiskal. Apa pengertian kebijakan fiskal dalam ekonomi dan dampak yang bisa dirasakan oleh pelaku UMKM serta seluruh masyarakat di Indonesia.
Dalam mengatur perekonomian negara, Pemerintah akan menggunakan dua kebijakan, yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Beberapa negara di dunia telah berhasil mengatasi berbagai krisis ekonomi menggunakan kebijakan fiskal. Kebijakan ini akan sangat membantu Pemerintah dalam mengatasi tantangan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kesehjahteraan masyarakat.
Melalui kebijakan fiskal, Pemerintah akan mampu mengendalikan tingkat konsumsi, pendapatan, dan utang negara. Yuk kita bahas lebih lanjut mengenai peran kebijakan fiskal terhadap negara dan bagaimana kebijakan tersebut bisa membantu negara dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Baca Juga: Menyelami Penyebab Resesi Ekonomi dan Tips Menghadapinya
Pengertian Kebijakan fiskal didasarkan pada teori yang berasal dari seorang ekonom Inggris John Maynard Keynes, yang menyatakan bahwa peningkatan atau penurunan pendapatan (pajak) dan tingkat pengeluaran mempengaruhi inflasi, lapangan pekerjaan dan aliran uang melalui sistem ekonomi suatu negara.
Keberhasilan ekonomi suatu negara biasanya diukur oleh beberapa faktor, salah satunya termasuk produk domestik bruto (PDB), yang merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam setahun. Faktor lainnya adalah permintaan agregat, yang merupakan jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara yang dibeli pada titik harga tertentu.
Jika kurva permintaan agregat menyatakan bahwa pada tingkat harga yang lebih rendah, maka lebih banyak barang dan jasa yang diproduksi. Kebijakan fiskal mempengaruhi pengukuran ini, tujuannya adalah untuk meningkatkan PDB dan permintaan agregat secara berkelanjutan.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal memiliki tujuan untuk menentukan arah, tujuan, prioritas dari pembangunan negara dan pertumbuhan ekonomi suatu negara serta bangsanya. Berikut tujuan fiskal lainnya:
Pertumbuhan Ekonomi
Mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah salah satu tujuan utama kebijakan fiskal. Ketika ekonomi tumbuh dengan cepat, bisnis cenderung berkembang dan orang cenderung mendapatkan lebih banyak pendapatan. Pendapatan masyarakat yang tinggi, akan menjadi tolak ukur kesehjahteraan masyarakat. Dengan itu, Pemerintah akan terus berinovasi dan mencari cara untuk kemajuan perekonomian negara.
Pertumbuhan PDB
Tentu tujuan utama kebijakan fiskal untuk melakukan intervensi pada perekonomian akan bisa terdongkrak. Kebijakan fiskal akan mempengaruhi berbagai lini ekonomi. Dengan begitu, pemerintah akan mendorong pertumbuhan pendapatan negara, peningkatan sektor industri, dan meningkatnya PDB (Produk Domestik Bruto).
Menurunnya Jumlah Pengangguran
Kebijakan fiskal akan berperan untuk meningkatkan jumlah lapangan kerja, sehingga jumlah pengangguran akan menurun. Seiring dengan perkembangan ekonomi, penyerapan tenaga kerja pun akan meningkat. Pertumbuhan sektor ekonomi, umumnya akan berpengaruh pada pertumbuhan sektor tenaga kerja.
Maka dari itu, disini peran Pemerintah untuk mampu mendorong tumbuhnya UMKM di bawah dan juga sektor industri padat karya akan membuat Indonesia lebih cepat dalam pertumbuhan tenaga kerja. Banyaknya tenaga kerja, akan membuat perputaran uang yang lebih besar serta mampu memulihkan ekonomi lebih cepat.
Stabilitas Harga
Tujuan dari kebijakan fiskal selanjutnya untuk menjaga harga di pasar agar tidak terjadi penurunan maupun kenaikan yang tinggi. Untuk itu, fiskal dikeluarkan demi menjaga stabilitas harga, maka harga umum akan bertahan pada tingkat yang layak.
Ketika harga menurun tajam, industri akan kehilangan margin penjualan dan membuat industri harus memangkas biaya-biaya yang besar, termasuk salah satunya melakukan PHK demi menjaga stabilitas perusahaan.
Sebaliknya, harga yang berada dalam kondisi yang stabil akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Sangat penting bagaimana masyarakat bisa mendapatkan harga kebutuhan yang sesuai dengan kondisi keuangan yang mereka miliki saat ini.
Instrumen Kebijakan Fiskal
Selain membahas pengertian kebijakan fiskal, tentu kita juga perlu mengetahui instrumen kebijakan fiskal yang cukup sering digunakan oleh Pemerintah Indonesia dalam merumuskan kebijakan fiskal tersebut.
Berikut beberapa istilah kebijakan fiskal yang sering digunakan:
- Pajak
- Pengeluaran APBN
- Defisit APBN
- Subsidi
- Utang
- Insentif
- Bansos
Fungsi
Kebijakan fiskal telah diatur dalam peraturan perundang-undangan No 17 tahun 2003 Pasal 3 Ayat 4 yang membahas tentang keuangan negara. Berikut beberapa fungsi kebijakan fiskal:
Otoritas
Fungsi pertama dari kebijakan fiskal berdasarkan UU tersebut menyebutkan bahwa Kebijakan fiskal memiliki fungsi sebagai pedoman dalam mencari pendapatan serta belanja tahun tertentu dan bersangkutan.
Perencanaan
Kebijakan fiskal berfungsi menjadi acuan dasar dalam menetapkan rencana anggaran yang akan ditetapkan pada tahun bersangkutan saat itu.
Pengawasan
Kebijakan fiskal juga menjadi bagian dalam pengawasan manajemen keuangan dalam merencanakan anggaran tahun yang bersangkutan.
Alokasi
Fungsi alokasi pada kebijakan fiskal mengacu pada penggunaan sumber daya terbatas yang digunakan pemerintah untuk membuat prioritas dalam pengalokasian dana ke berbagai program, proyek, dan kegiatan yang dianggap penting bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.
Stabilisasi
Fungsi selanjutnya dari kebijakan fiskal sebagai penyeimbang perekonomian nasional. Fungsi stabilisasi ini akan menjadi cara dalam menjaga stabilitas ekonomi dalam mengatasi fluktuasi yang berlebihan dalam siklus bisnis.
Distribusi
Fungsi ini menjadikan kebijakan fiskal menjadi distribusi anggaran yang harus memperhatikan keadilan dan kepatutan. Konteks tersebut merujuk cara pendapatan, kekayaan, dan sumber daya dipersiapkan, dikelola, dan di distribusikan dalam masyarakat.
Baca Juga: Kebijakan Ekonomi: Fiskal, Moneter, dan Segi Penawaran
Jenis Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal akan dikategorisasikan berdasarkan jenis dan perannya dalam mengatur kondisi pendapatan maupun pengeluaran, antara lain sebagai berikut:
Surplus
Jenis kebijakan fiskal surplus memiliki orientasi menghasilkan surplus pendapatan atau nilai pendapatan yang di bukukan pemerintah lebih banyak ketimbang dari pengeluaran. Agar dapat mencapai nilai surplus, umumnya akan dilakukan membatasi anggaran belanja serta melakukan akselerasi pada setiap komponen pendapatan yang dapat menghasilkan perpajakan maupun cukai.
Defisit
Jenis fiskal ini memiliki tujuan membuat nilai belanja lebih besar dibandingkan pada nilai pendapatan. Umumnya, cara ini dilakukan oleh pemerintah dalam mendongkrak ekonomi. Cara ini umumnya dilakukan saat kondisi ekonomi yang sedang lesu.
Seimbang
Jenis kebijakan fiskal dinamis, merupakan cara menyeimbangkan kedua cara yang tersedia. Sehingga angka pendapatan dan pengeluaran bisa seimbang.
Dinamis
Kondisi dinamis akan terjadi pada kebijakan fiskal yang lebih bisa menyesuaikan pada kondisi yang dapat berubah secara signifikan.
Pengaruh Kebijakan Fiskal terhadap Bisnis
Kebijakan fiskal yang terjadi tentu akan mempengaruhi kondisi bisnis. Ada tiga hal penting yang akan berpengaruh terhadap bisnis terhadap kebijakan fiskal yang terjadi, seperti:
Margin
Kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah dapat membuat pelaku usaha meningkatkan margin keuntungan atau mengurangi margin keuntungan mereka. Sehingga setiap kebijakan fiskal perlu dipantau dengan efektif apakah akan sangat berpengaruh terhadap bisnis atau tidak.
Dampak terhadap Investasi
Perubahan kebijakan fiskal akan mempengaruhi investasi seperti :
- Sentimen pasar
- Biaya modal
- Dukungan inovasi
Perubahan Pajak
Kebijakan fiskal umumnya akan berpengaruh pada perubahan tarif pajak. Sumber pendapatan negara akan berasal dari pajak bisnis. Di satu sisi, pajak bisnis akan mempengaruhi keuntungan dari bisnis. Selain itu, kebijakan pajak akan berpengaruh terhadap transaksi jual beli yang terjadi dibawah. Tentu hal ini akan sangat berpengaruh terhadap pebisnis local dalam mendapatkan pasar yang lebih besar.
Demikian penjelasan mengenai pengertian kebijakan fiskal, tujuan, fungsi, instrumen, dan jenis serta dampaknya terhadap bisnis.
Rasakan sensasi unik Emkay Blast Lite Liquid Vape hari ini! Pesan sekarang dan nikmati pengalaman vape yang tak terlupakan!