December 23, 2025
Solusi Pembukuan Bisnis
Akuntansi

Biaya Variabel Adalah Jenis Biaya Produksi Perusahaan

Biaya Variabel Adalah

Biaya variabel adalah salah satu istilah umum pada sebuah perusahaan yang serung digunakan saat menjalankan sebuah proses produksi atau proyek tertentu. Biaya variabel juga dikenal dengan istilah variable cost. Selain biaya variabel, terdapat juga istilah biaya tetap atau fixed cost yang sering digunakan dalam pembukuan operasional perusahaan.

Bagi seorang akuntan atau ahli analisis keuangan pada sebuah perusahaan, mereka tentu sudah sangat akrab dengan kedua istilah ini. Namun, jika Anda masih newbie dalam dunia akuntansi maka kali ini Anda berada di artikel yang sangat tepat. Kali ini kami akan membahas tentang apa itu biaya variabel hingga jenis-jenisnya.

Pengertian Biaya Variabel

Merujuk dari definisi situs resmi Otoritas Jasa Keuangan atau OJK, biaya variabel adalah sebuah biaya perusahaan yang memiliki jumlah sesuai dengan volume dari kegiatan usahanya. Karena biaya variabel merupakan kebalikan dari biaya tetap maka biaya variabel juga kerap kali disebut sebagai biaya tidak tetap.

Secara sederhana, biaya variabel juga dapat diartikan sebagai biaya yang jumlahnya terus berubah-ubah mengikuti intensitas pemakaian sumber biaya. Hal ini wajar terjadi mengingat biaya variabel memang bergantung pada output perusahaan.

Baca Juga: Biaya Variabel dan Biaya Tetap, Cek Perbedaannya!

Harga bahan baku atau material yang digunakan untuk membuat sebuah produk bersifat fluktuatif sehingga, biaya pun akan terus berubah sesuai harga yang sedang berlangsung di pasaran. Oleh sebab itu, biaya variabel sering dikatakan sebagai biaya yang terus bergerak dinamis karena biaya variabel dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan volume operasional perusahaan.

Biaya variabel pada dasarnya juga bisa dihitung sebagai jumlah biaya marginal atau marginal cost dari keseluruhan unit yang diproduksi oleh perusahaan. Jadi, dapat dikatakan bahwa biaya variabel adalah biaya yang berkaitan langsung dengan proses produksi sebuah produk.

Selain itu, terdapat istilah lain lagi dari biaya variabel ini. Beberapa orang juga sering menyebutnya sebagai biaya unit level atau biaya tingkat level. Hal ini dikarenakan hadirnya berbagai jenis biaya variabel yang memiliki banyak variasi dengan jumlah unit yang diproduksi.

Oleh sebab itu, biaya variabel berkaitan erat dengan biaya yang digunakan untuk keperluan proses produksi saja. Adapun jenis biaya variabel yang sering dibutuhkan saat melakukan proses produksi dikenal dengan istilah pembelian bahan baku. Biaya bahan baku yang cenderung berubah-ubah sesuai kondisi pasar membuat biaya variabel juga selalu mengalami perubahan. Hal ini juga berlaku ketika proses produksi berhenti. Pada kondisi ini, biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan akan menjadi nol.

Ciri-Ciri Biaya Variabel

Setelah Anda memahami tentang apa itu variabel, selanjutnya mari membahas tentang ciri-ciri dari biaya variabel. Adapun beberapa ciri biaya variabel ini meliputi beberapa poin berikut ini.

  • Terdapat perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan volume.
  • Biaya setiap unit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang yang relevan.
  • Bisa dibebankan kepada divisi operasi dengan cukup mudah dan tepat.
  • Mampu dikendalikan oleh pihak tertentu kepada departemen tertentu.

Jenis dan Contoh Biaya variabel

Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku merupakan salah satu contoh dari biaya produksi. Jenis biaya yang dikeluarkan termasuk ke dalam intrinsik barang hingga ke bagian pengemasan. Sesuai namanya, biaya bahan baku perlu dikeluarkan sesuai dengan jumlah produksi yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu.

Upah Tenaga Kerja Langsung

Upah tenaga kerja langsung merupakan jenis upah yang dibayarkan oleh perusahaan kepada tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi barang di dalam perusahaan. Perlu Anda ketahui bahwa upah berbeda dengan gaji. Jika gaji dibayarkan perbulan maka upah hanya dibayarkan per unit produk.

Biaya Distribusi Produk

Selanjutnya ada pula yang disebut dengan biaya distribusi produk. Biaya distribusi produk merupakan jenis pengeluaran yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dalam proses pendistribusian barang-barang. Adapun yang termasuk dengan biaya distribusi produk ini di antaranya ialah biaya bensin, upah kurir atau driver hingga biaya jenis pendistribusian lainnya.

Biaya distribusi dimasukkan ke dalam kategori biaya variabel karena mempunyai jumlah yang sesuai dengan kuantitas produk yang didistribusikan perusahaan.

Komisi Penjualan

Contoh biaya variabel selanjutnya ialah komisi penjualan. Komisi penjualan sangat diperlukan agar target penjualan bisa tercapai atau bahkan melampaui target. Saat ini banyak perusahaan yang menerapkan sistem komisi penjualan atau bonus kepada pegawainya saat performa penjualan perusahaan meningkat drastis. Oleh sebab itu, komisi penjualan dikategorikan ke dalam biaya variabel karena hal tersebut berkaitan dengan biaya penjualan produk perusahaan.

Biaya Overhead

Biaya overhead merupakan jenis biaya yang jarang atau bahkan mungkin tidak pernah dimasukkan ke dalam laporan transaksi keuangan perusahaan. Para akuntan menganggap biaya overhead sebagai biaya yang tidak terlalu penting sehingga tak perlu diketahui oleh para stakeholders. Umumnya, biaya overhead juga relatif kecil sehingga dianggap tidak terlalu penting. Beberapa contoh biaya overhead ini di antaranya seperti biaya cetak dokumen, konsumsi harian, membeli pengharum ruangan dan perintilan-perintilan kecil lainnya.

Jenis Biaya Variabel Berdasarkan Tujuan dan Perencanaan

Engineered Variable Cost

Engineered variabel cost dapat didefinisikan sebagai biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu. Bisa juga diartikan sebagai biaya yang berkaitan erat dengan pemasukan dan pengeluaran, contohnya ialah biaya bahan baku produksi perusahaan.

Merujuk pada buku Akuntansi Biaya, hampir keseluruhan biaya variabel perusahaan merupakan engineered variable cost. Jika jumlah pemasukan mengalami perubahan maka jumlah pengeluaran pun akan turut berubah sesuai jumlah pemasukan.

Discretionary Variable Cost

Adapun yang dimaksud dengan discretionary variable cost ialah sebuah biaya yang besaran jumlahnya secara keseluruhan sebanding dengan perubahan volume kegiatan akibat kebijakan atau keputusan dari divisi manajemen. Biaya iklan merupakan salah satu contoh dari discretionary variable cost ini.

Menurut buku Akuntansi Manajemen, discretionary variable cost juga mempunyai pola grafis variabilitas. Namun, hal ini bukan dikarenakan oleh sebuah alasan yang sama seperti bahan langsung atau tenaga kerja langsung. Biaya yang cenderung bertambah ini mungkin lebih berkaitan dengan otoritas manajemen dalam kegiatan belanja perusahaan.

Namun, pada situasi tertentu jika output mengalami perubahan maka input juga mengalami perubahan yang berbanding lurus dengan perubahan yang terjadi pada output. Namun, dalam situasi discretionary variable cost ini, jika input mengalami perubahan maka output belum tentu mengalami perubahan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa biaya variabel adalah jenis biaya yang polanya tidak murni atau nyata. Biaya variabel dapat berubah sewaktu-waktu dan kadang membutuhkan volume yang cukup besar.

Baca Juga: Biaya Peluang: Pengertian, Latar Belakang, Manfaat dan Contohnya Bagi Perusahaan

Penutup

Karena biaya variabel adalah biaya yang cenderung terus mengalami perubahan maka dibutuhkan ketelitian dan kecermatan dalam mengelola biaya variabel demi menghindari biaya-biaya pengeluaran yang tidak diperlukan. Demi mencegah terjadinya kesalahan penginputan atau human error saat menangani laporan keuangan perusahaan maka kami merekomendasikan software akuntansi Accurate Online pada perusahaan Anda. Jika Anda tertarik silahkan langsung saja kunjungi website ABCSemanggi.https://abcsemanggi.com/

Related posts

Metode FIFO: Kelebihan dan Cara Menghitungnya!

Faqih Jafar

Rekening Koran: Ringkasan Transaksi Keuangan Anda

Agung

Mengenal Akun Kontra dalam Akuntansi: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya

Agung