Cashflow forecast merupakan suatu metode dalam memperkirakan arus kas yang masuk dan keluar dalam pembukuan bisnis. Perkiraan yang akurat akan membantu bisnis untuk memprediksi situasi kas perusahaan, serta menghindari kekurangan kas yang bisa memperparah kondisi keuangan bisnis. Kenapa cashflow forecast penting untuk bisnis?
Keberadaan cashflow yang stabil akan mampu membuat perusahaan untuk tetap bertahan dan bisa terus meningkatkan strategi dalam meningkatkan penjualan dan menghemat pengeluaran. Cashflow forecast memang menjadi tanggung jawab divisi keuangan. Namun, proses penyusunan akan melibatkan semua stakeholder perusahaan dan sumber data yang akurat.
Apa itu Cashflow Forecast?
Apa itu Cashflow forecast atau proyeksi arus kas adalah perkiraan mengenai aliran masuk dan keluar uang dalam bisnis Anda di masa depan. Kenapa cashflow forecast penting untuk bisnis? Ini seperti membuat sebuah “peta jalan” keuangan untuk bisnis Anda, sehingga Anda bisa melihat ke mana arah keuangan bisnis Anda dan apa yang perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas keuangan.
Perkiraan kas bisa dilakukan dengan membagi pada dua tahap. Pertama mencakup 1-3 bulan atau jangka menengah 4-12 bulan ke depan. Dengan adanya cashflow forecast, maka Anda akan melaukan identifikasi kebutuhan pendanaan dalam jangka waktu tertentu.
Cara Melakukan Cashflow Forecast
Tentukan Tujuan
Langkah awal untuk melakukan cashflow forecast dengan menentukan tujuan bisnis yang harus didukung oleh perkiraan tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan tujuan bisnis, seperti :
- Perencanaan likuiditas dalam jangka pendek
- Pengurangan Bunga dan hutang
- Manajemen risiko likuiditas
- Perencanaan pertumbuhan bisnis
Baca Juga: Pentingnya Budgeting dalam Manajemen Keuangan Perusahaan
Kumpulkan Data Historis
Setelah menentukan tujuan, Anda perlu mengumpulkan seluruh data yang ada. Sehingga Anda akan mampu identifikasi, jika pendapatan dengan angka tertentu sampai kapan Anda mampu bertahan jika tidak ada penjualan yang signifikan.
Berikut beberapa data yang bisa Anda analisis dan identifikasi dengan baik.
- Pendapatan: Data penjualan dari periode sebelumnya.
- Pengeluaran: Data biaya operasional, biaya produksi, biaya pemasaran, dan biaya lainnya.
- Investasi: Data investasi yang telah dilakukan.
- Pendanaan: Data pinjaman, penerbitan saham, atau sumber pendanaan lainnya.
Buat Asumsi
Divisi keuangan pun bisa melakukan asumsi cashflow forecast dengan mengacu pada beberapa hal berikut ini:
- Pertumbuhan Penjualan: Berapa persen Anda memproyeksikan pertumbuhan penjualan?
- Biaya Operasional: Apakah ada biaya baru yang perlu ditambahkan atau biaya yang bisa dikurangi?
- Investasi: Apakah ada rencana investasi baru dalam waktu dekat?
- Kondisi Ekonomi: Bagaimana kondisi ekonomi secara umum akan mempengaruhi bisnis Anda?
Proyeksi Arus Kas
Setelah asumsi dibuat, maka selanjutnya perlu membuat proyeksi arus kas. Proyeksi ini bisa dilakukan secara langsung maupun dengan metode tidak langsung. Tentu pemilihan kedua metode tersebut dilakukan berdasarkan dengan jenis data yang akan diolah.
Langkah awal yang bisa Anda lakukan dengan:
- Buat Tabel: Buat tabel yang mencantumkan bulan atau kuartal, pendapatan proyeksi, pengeluaran proyeksi, dan arus kas bersih.
- Hitung Arus Kas Bersih: Kurangkan total pengeluaran dari total pendapatan untuk mendapatkan arus kas bersih.
- Hitung Saldo Kas Akhir: Tambahkan arus kas bersih ke saldo kas awal untuk mendapatkan saldo kas akhir.
Analisis Sensitivitas
Saat melakukan cashflow forecast, pastikan Anda membuat analisis sensitivitas yang baik dengan berdasarkan beberapa scenario, seperti :
- Skenario Terbaik: Buat skenario di mana semua asumsi berjalan sesuai rencana.
- Skenario Terburuk: Buat skenario di mana terjadi hal-hal yang tidak terduga, seperti penurunan penjualan atau peningkatan biaya.
- Skenario Paling Mungkin: Buat skenario yang paling realistis berdasarkan data historis dan tren pasar.
Tinjau dan Sesuaikan
Setelah semua langkah diatas sudah Anda lakukan, maka Anda perlu melakukan peninjauan dan penyesuaian dengan tepat pada setiap efektifitas bisnis yang Anda miliki. Pastikan Anda bisa menyesuaikan sesuai dengan data yang Anda miliki.
- Tinjau Secara Berkala: Tinjau proyeksi Anda secara berkala dan sesuaikan jika diperlukan.
- Bandingkan dengan Realisasi: Bandingkan proyeksi dengan realisasi untuk melihat seberapa akurat proyeksi Anda.
Itulah beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam melakukan cashflow forecast dengan tepat.
Baca Juga: Memaksimalkan Laporan Arus Kas Perusahaan: Tips untuk UKM
Pentingnya melakukan cashflow forecast bagi bisnis akan mampu memprediksi setiap pertumbuhan pada bisnis Anda. Prakiraan arus kas akan menghasilkan rencana yang tepat untuk pertumbuhan bisnis di masa depan dan dalam beberapa waktu berikutnya.
Gunakan Accurate Online untuk Melakukan Cashflow Forecast
Dengan mengetahui kenapa cashflow forecast penting, Anda akan fokus untuk selalu melakukan identifikasi pada arus kas secara konsisten.
Melakukan cashflow forecast akan lebih mudah dilakukan jika menggunakan aplikasi keuangan yang tepat. Seperti menggunakan Accurate Online.
Accurate Online merupakan aplikasi keuangan yang mampu membantu Anda dalam memproyeksikan cashflow forecast secara tepat dan akurat. Jika Anda belum berlangganan Accurate Online, Anda bisa mencoba trial Accurate Online 30 hari gratis dari Abcsemanggi.com.
Rasakan sensasi unik Emkay Blast Lite Liquid Vape hari ini! Pesan sekarang dan nikmati pengalaman vape yang tak terlupakan!