Laporan keuangan inhouse, salah satu laporan keuangan yang menjadi bagian penting dari laporan keuangan yang harus disajikan oleh tim keuangan. Laporan keuangan dalam bisnis bukan hanya disajikan dengan satu jenis laporan saja, melainkan ada beberapa jenis laporan keuangan. Salah satunya adalah laporan keuangan inhouse.
Laporan keuangan merupakan laporan yang disusun dengan merinci aktivitas dan kesehatan keuangan. Sehingga dapat digambarkan mengenai kondisi perusahaan. Hadirnya laporan keuangan akan menjadi gambaran menyeluruh tentang kinerja dan posisi keuangan.
Pengertian Laporan Keuangan Inhouse
Laporan keuangan in-house adalah laporan keuangan yang disusun secara internal oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk keperluan internal. Berbeda dengan laporan keuangan yang ditujukan untuk pihak eksternal seperti investor, kreditor, atau pemerintah, laporan keuangan in-house biasanya lebih detail dan spesifik. Tujuan utama laporan ini adalah untuk membantu manajemen dalam:
- Memantau kinerja perusahaan: Melacak pendapatan, biaya, dan profitabilitas secara berkala.
- Membuat keputusan bisnis: Menyediakan data yang akurat untuk pengambilan keputusan strategis, seperti peluncuran produk baru, ekspansi bisnis, atau pengurangan biaya.
- Merencanakan keuangan: Membantu dalam menyusun anggaran dan proyeksi keuangan.
- Mengevaluasi kinerja departemen atau proyek: Membandingkan kinerja berbagai unit bisnis untuk mengidentifikasi area yang kuat dan lemah.
Baca Juga: 10 Sifat Laporan Keuangan dan Kenapa Penting
Komponen Utama Laporan Keuangan In-house
Secara umum, komponen utama laporan keuangan in-house sama dengan laporan keuangan eksternal, yaitu:
- Neraca: Menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu titik waktu tertentu, meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas.
- Laporan Laba Rugi: Menunjukkan kinerja keuangan perusahaan selama periode tertentu, meliputi pendapatan, beban, dan laba atau rugi bersih.
- Laporan Arus Kas: Menunjukkan arus masuk dan keluar kas selama periode tertentu, meliputi aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
- Catatan atas Laporan Keuangan: Menyajikan informasi tambahan yang penting untuk memahami laporan keuangan, seperti kebijakan akuntansi yang digunakan.
Manfaat Laporan Keuangan In-house
Pemantauan Kinerja Real-time
Laporan keuangan in-house memungkinkan perusahaan untuk memantau kinerja keuangan secara berkala dan mendeteksi masalah potensial sejak dini. Hal ini memungkinkan tindakan korektif diambil lebih cepat.
Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Data keuangan yang akurat dan terkini dari laporan in-house menjadi dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan strategis, seperti peluncuran produk baru, ekspansi bisnis, atau pengurangan biaya.
Perencanaan Keuangan yang Lebih Efektif
Dengan laporan in-house, perusahaan dapat menyusun anggaran yang lebih realistis, memprediksi arus kas masa depan, dan merencanakan kebutuhan pendanaan.
Evaluasi Kinerja Departemen
Membandingkan kinerja setiap departemen atau proyek membantu mengidentifikasi area yang kuat dan lemah, sehingga memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efisien.
Identifikasi Peluang Bisnis
Laporan keuangan dapat mengungkap peluang bisnis baru yang mungkin terlewatkan. Misalnya, dengan menganalisis tren penjualan, perusahaan dapat mengidentifikasi produk atau layanan yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.
Pengendalian Biaya
Laporan in-house membantu mengidentifikasi biaya yang tidak perlu dan mengambil langkah-langkah untuk menghemat biaya. Hal ini sangat penting untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Peningkatan Efisiensi Operasional
Dengan menganalisis data keuangan, perusahaan dapat mengidentifikasi proses bisnis yang tidak efisien dan mencari cara untuk meningkatkannya.
Pencegahan Fraud
Laporan keuangan yang teratur dan akurat dapat membantu mencegah terjadinya kecurangan atau penyalahgunaan dana perusahaan.
Peningkatan Akuntabilitas
Laporan keuangan in-house meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan perusahaan dan memastikan setiap individu bertanggung jawab atas kinerja keuangan yang menjadi tanggung jawabnya.
Dukungan untuk Investor dan Kreditor
Meskipun laporan keuangan in-house ditujukan untuk penggunaan internal, data yang terkumpul dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan eksternal yang lebih baik, sehingga meningkatkan kepercayaan investor dan kreditor.
Baca Juga: Hal yang Perlu diperhatikan saat Menyusun Laporan Keuangan
Cara Menyajikan Laporan Keuangan InHouse
Tentukan Tujuan Laporan
Apa yang ingin dicapai dengan laporan ini? Apakah untuk memantau kinerja bulanan, tahunan, atau untuk keperluan tertentu seperti pengajuan kredit?
Siapa saja pengguna laporan ini? Apakah hanya untuk manajemen puncak, atau juga untuk departemen lain seperti penjualan atau produksi? Dengan begitu Anda bisa menyesuaikan data apa saja yang perlu disajikan untuk di laporkan kepada tim internal.
Kumpulkan Data Keuangan
Pastikan sumber data jelas dan akurat. Data keuangan dapat berasal dari berbagai sumber seperti faktur penjualan, bukti pembayaran, slip gaji, laporan bank, dan dokumen keuangan lainnya.
Organisir data dengan mengatur data keuangan secara sistematis, misalnya berdasarkan jenis transaksi (pendapatan, beban, aset, liabilitas), periode waktu, dan akun.
Pilih Metode Akuntansi
Ada beberapa metode akuntansi yang bisa Anda gunakan dalam membuat laporan keuangan inhouse. Seperti Metode akrual vs. kas. Pilih metode akuntansi yang sesuai dengan bisnis Anda. Metode akrual mencatat transaksi ketika terjadi, sedangkan metode kas mencatat transaksi ketika ada aliran kas.
Pastikan laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, seperti SAK (Standar Akuntansi Keuangan) di Indonesia.
Siapkan Akun Akuntansi
Buat daftar akun yang relevan dengan bisnis Anda, seperti kas, piutang, persediaan, peralatan, utang usaha, utang bank, modal, pendapatan, beban pokok penjualan, beban operasional, dll.
Klasifikasikan setiap transaksi ke dalam akun yang sesuai. Saat pembuatan laporan, seharusnya setiap akun sudah siap untuk dianalisis.
Catat Transaksi
Catat setiap transaksi ke dalam jurnal umum. Jurnal ini berfungsi sebagai catatan kronologis dari semua transaksi keuangan.
Posting transaksi dari jurnal ke buku besar. Buku besar adalah kumpulan akun yang menunjukkan saldo akhir setiap akun.
Buat Neraca
Dalam neraca harus terdapat beberapa hal penting bagi bisnis, seperti beberapa neraca dibawah ini:
- Aset: Daftar semua aset yang dimiliki perusahaan pada tanggal tertentu (misalnya, kas, piutang, persediaan, peralatan).
- Liabilitas: Daftar semua utang perusahaan pada tanggal tertentu (misalnya, utang usaha, utang bank).
- Ekuitas: Menunjukkan nilai bersih aset perusahaan setelah dikurangi liabilitas.
Analisis Laporan Keuangan
Setelah selesai mengumpulkan seluruh data, Anda perlu menghitung beberapa hal. Hitung rasio keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, seperti rasio lancar, rasio utang terhadap ekuitas, dan profit margin.
Analisis tren dari periode ke periode untuk mengidentifikasi pola dan perubahan dalam kinerja keuangan.
Mudah Dipahami
Ingat, laporan keuangan yang dibuat bukan untuk sekedar disajikan ke pihak-pihak yang mengerti mengenai keuangan saja. Tetapi banyak pihak lain dari berbagai divisi. Sehingga Anda perlu menyajikan laporan keuangan dalam format yang jelas, mudah dibaca, dan ringkas. Gunakan grafik dan diagram untuk menyajikan data keuangan secara visual.
Penutup
Membuat laporan keuangan sekarang tidak perlu merasa sulit. Anda bisa membuat laporan keuangan inhouse dengan menggunakan Accurate Online.
Accurate Online adalah software akuntansi yang dirancang untuk semua orang. Meskipun Anda tidak memiliki pemahaman mendetail tentang akuntansi, Anda tetap bisa membuat laporan keuangan dengan berbagai fitur di Accurate Online.
Jika Anda penasaran, Anda bisa langsung trial Accurate Online selama 30 hari sebelum berlangganan.
Rasakan sensasi unik Emkay Blast Lite Liquid Vape hari ini! Pesan sekarang dan nikmati pengalaman vape yang tak terlupakan!