Pertanian menjadi faktor bisnis yang cukup menggiurkan, salah satunya budidaya jamur tiram. Saat ini permintaan pasar terhadap jamur cukup meningkat. Potensinya menjadi cukup besar. Salah satu bisnis dengan budidaya jamur tiram.
Agribisnis menjadi salah satu peluang yang cukup menjanjikan untuk berbisnis di Indonesia. Seperti jamur tiram yang sangat cocok dikembangkan dan dibudidayakan di wilayah tropis. Investasi dan modal yang dikeluarkan pun tidak terlalu besar.
Peluang Budidaya Jamur Tiram
Meningkatnya konsumsi jamur tiram di Indonesia, membuat bisnis jamur tiram sangat menggiurkan. Pangsa pasar terbuka lebar dan potensial. Dengan modal yang tidak terlalu besar, pebisnis dapat meraup profit yang besar.
Permintaan Tinggi
Permintaan akan jarum tiram cukup tinggi. Jamur tiram dianggap sebagai salah satu makanan yang mengandung protein, vitamin, dan rendah kalori. Sangat cocok untuk orang-orang yang ingin memiliki hidup sehat.
Selain itu, jamur tiram sering digunakan sebagai bahan utama maupun pelengkap dari berbagai makanan. Sehingga sangat dibutuhkan oleh banyak masyarakat untuk menjadikan jamur tiram sebagai jamur.
Modal Awal Rendah
Bisnis jamur tiram sangat cocok digunakan untuk Anda yang baru ingin memulai bisnis. Sebab, bisnis jamur tiram tidak memerlukan modal yang besar. Bahkan bisa digunakan lahan yang tidak terlalu luas, namun tetap harus memiliki kelembapan yang cukup untuk pertumbuhan jamur.
Waktu Panen
Banyak pengusaha yang memilih bisnis jamur tiram, karena waktu panen yang relatif singkat. Hanya membutuhkan waktu 3-4 minggu dari waktu pembibitan. Perawatan bisa dilakukan secara terus menerus sepanjang tahun dengan perawatan terbaik.
Itulah beberapa peluang bisnis jamur tiram yang cukup menjanjikan. Potensi pasar tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga potensi yang besar dari permintaan masyarakat mancanegara. Bagaimana cara yang efektif dalam mengelola potensi jamur tiram?
Baca Juga: 5 Start Up Pertanian di Indonesia yang masih Eksis
Memulai Budi Daya Jamur Tiram
Budidaya jamur tiram cukup mudah, Anda bisa memulai dari skala kecil terlebih dahulu di lahan sempit. Tidak memerlukan lahan luas. Namun tetap bisa menjaga kelembaban maupun media tanam yang akan digunakna sebagai tempat jamur akan berkembang.
Lokasi
Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk memulai budidaya jamur tiram dengan memilih lokasi yang tepat untuk menempatkan bibit atau media tanam. Kondisi sederhana bisa memulai di ukuran tempat 3×3 meter.
Cukup menggunakan bahan material seperti kayu, bamboo, atau baja ringan sebagai penopang media tanam. Pastikan ruangan memiliki suhu yang pas, kelembapan, pencahayaan, dan ventilasi yang mencukupi.
Media Tanam
Bagaimana media tanam yang digunakan? Beberapa pengusaha jamur tiram menggunakan bermacam-macam media tanam. Mulai dari kayu bulat yang keras maupun lunak, potongan kayu, serbuk gergaji, kulit biji-bijian, tanaman berkayu, kertas, maupun limbah tanaman.
Beberapa pengusaha jamur tiram memilih untuk membeli media tanam. Harganya cukup terjangkau, mulai dari Rp 3000 yang bisa didapatkan. Sehingga tidak perlu menyiapkan media tanam sendiri.
Tingkat keasaman (pH)
Tingkat keasaman media tanam akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. Jika perlu diberikana tambahan maka perlu menggunakan kapur (calcium carbonat) sebagai sumber mineral dan mengatur keasaman pada media tanam.
Suhu Udara
Suhu udara untuk pertumbuhan jamur tiram dibedakan dalam dua fase, yaitu inkubasi dan pembentukan tubuh. Pada masa inkubasi, pastikan suhu ruang ada diantara 22-28℃ dengan kelembaban diantara 60-70% serta membutuhkan karbondioksida lebihtinggi sementara oksigen yang lebih rendah.
Saat pemebntukan tubuh, suhu udara yang dibutuhkan harus lebih rendah sekitar 16-22℃ dengan kelembaban yang cukup tinggi, sekitar 95-98%. Kebutuhan oksigen harus lebih tinggi dan karbondioksida lebih rendah.
Cahaya
Pencahayaan akan sangat berpengaruh. Saat pertumbuhan awal ruangan tidak terkena matahari atau gelap. Sementara saat pembentukan, jamur akan membutuhkan lebih banyak cahaya dan suplai oksigen yang lebih banyak.
Panen
Masa panen akan dilakukan setelah tudung jamur sudah mekar sempurna namun belum pecah. Umumnya akan tumbuh di 2-3 minggu.
Pasca Panen
Pasca panen perlu diperhatikan media tanam yang digunakan. Media tanam bisa digunakan 4-5 kali masa panen.
Estimasi Keuntungan
Tentunya saat memulai bisnis, Anda sangat berharap dengan keuntungan. Berapa banyak keuntungan yang akan Anda dapatkan? Berikut Abcsemanggi.com berikan perhitungannya.
Biaya Awal
Biaya awal yang mungkin Anda keluarkan untuk memulai bisnis jamur tiram untuk skala kecil sekitar Rp 5 – 10 juta. Ini digunakan mulai dari pembelian bibit, media tanam, hingga membuat tempat pembibitan.
Produksi
Kita asumsikan, Anda mampu membuat 1000 media tanam di awal Anda berbisnis. Maka, setelah 3-4 minggu saat panen, Anda bisa menghasilkan 20-25 kilogram jamur tiram.
Harga Jual
Harga jual jamur tiram dari petani mulai dari Rp 20000 sampai Rp 30000 per kilogram. Ditentukan dari lokasi penempatan.
Berapa pendapatan yang akan Anda dapatkan?
Di masa panen pendapatan yang mungkin Anda dapatkan sekitar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per bulan untuk skala kecil. Bahkan ada yang mengatakan, jika skala besar. Anda bisa melakukan panen setiap hari. Hasil panen tersebut mencapai 10-20 kg jamur tiram. Tentu angka tersebut bisa Anda dapatkan secara harian.
Tertarik untuk bisnis jamur tiram?
Rasakan sensasi unik Emkay Blast Lite Liquid Vape hari ini! Pesan sekarang dan nikmati pengalaman vape yang tak terlupakan!